Sapi perah

Harapan yang terlalu besar membuat rasa sakit semakin membesar
Tak ada yang peduli dan ingat denganku
Siapa yang salah
Aku lah yang salah
Untuk apa berharap yang tak mungkin
Aku hanya sapi perah yang hanya untuk diambil manfaatnya
Setelahnya urus sendiri
Untuk apa berharap banyak ucapan
Kalau 1 orang yang paling diharapkan pun tak berucap
Malang benar memang nasib
Orang yang paling diharapkan hanya perduli dengan orang lain
Apa dia ingat denganmu?
Tidak
Apa dya terbangun dengan tangismu?
Tidak
Sudahlah sapi tak usah banyak bermimpi
Kalau manfaatmu berkurang yang ada kau hanya akan dibuang.
Atau malah dibunuh
Karna manfaat sapi yang terakhir adalah tubuhmu

Angin

Kau terisak tersakiti
Tak ada yang mengerti
Kau tanah yang beberapa butirnya menjadi debu
Marah karna debu mu hilang terbawa angin
Menyalahkan angin kenapa terlalu kencang meniup
Kau tak tahu bagaimana sulit menjadi angin
Diam akan hilang oksigen
Hadir sedikit akan membawa debu
Angin bosan, bingung mengapa serba salah
Angin marah membawa bencana
Bisakah tanah sedikit saja mengerti?
Angin hanya ingin dianggap bermanfaat sedikit saja tanpa dicela

Harapan

Bolehkah berharap dalam kenihilan?
Tak apa jika takkan pernah terwujud
Setidaknya otak ini pernah berkhayal
Hati ini pernah memohon
Air mata ini pernah mengemis
Bisakah nih itu berubah menjadi ada?
Bisakah?
Maaf jika harapkan menjadikan diri ini egois

Terlanjur

Bagaimana bisa dirimu berharap tanpa cinta
Menggenggam tanpa rasa sayang
Aku makhluk yang memiliki hati
Bukan hanya daging yang tak bernyawa

Pergi saja ikuti semua ego
Jalankan sudah berbeda
Bunga yang jatuh tak bisa dipaksa lagi
Pohon akan menunggu bunga yang baru untuk mekar

Jalan

Sepi takkan membuat diriku kosong
Karena dalam kesepian
Semua otakku bekerja
Mencari jalan, mencari cara
Bagaimana bisa tertidur dalam perjalanan berbahaya?

Untuk suatu saat

Hai manusia egois
Masih ingin tertawa?
Tertawalah
Takkan ku cegah kesenanganmu
Dibalik rasa sulitku
Nikmatilah hingga kau sibuk
Karena aku takkan sibuk memikirkanmu
Terus berjalan dengan keyakinanku
Saat ku sampai pada titik kesuksesan
Akan aku panggil kalian
Hingga kalian terjaga dan tersadar
Aku sudah dipuncak
Jauh diatas kalian

Acak

Aku lelah
Ingin memaki tapi tak bijak
Ingin menangis tapi tak menawan
Ketika pelita tak bisa bertahan
Kemana harus mengadu
Bising sekali suara didalam otak
Entah kata apa yang ingin dikeluarkan
Semua sudah tak berbentuk
Diam sajalah